Rabu, 08 Januari 2014

Temuan Klise Singkap Ekspedisi Antartika 100 Tahun Lalu



Penemuan klise berusia hampir 100 tahun di dalam sebuah pondok di Antartika menyingkap pemandangan unik terhadap beberapa penjelajah pemberani di era itu.

Penemuan luar biasa tersebut adalah bagian dari proyek konservasi besar untuk situs-situs ekspedisi bersejarah di Antartika oleh Antarctic Heritage Trust yang berbasis di Selandia Baru. Yayasan itulah yang menemukan klise-klise tersebut.

“Kami sangat gembira bisa menemukannya,” kata Nigel Watson, direktur eksekutif Antarctic Heritage Trust kepada Yahoo News melalui telepon. "Bahwa kami dapat memperlihatkan sekilas orang-orang dan tempat yang masih dapat dikenali sampai hari ini adalah hal yang luar biasa."

22 Klise yang disimpan secara hati-hati tersebut menyingkap gambar-gambar dari sebuah tim pendukung kecil, termasuk seorang fotografer, seorang ilmuwan, dan delapan orang lainnya.

Antarctic Heritage Trust yakin bahwa foto-foto itu berasal dari Ross Sea Party, yang diberikan tugas penting untuk mendirikan depot suplai bagi Imperial Trans-Antarctic Expedition oleh Sir Ernest Shackleton pada 1914-1917.

Ross Sea Party, yang mendarat di Pulau Ross pada Januari 1915, terpaksa tinggal di Cape Evans Hut milik Captain Scott, setelah terdampar akibat kapal mereka Aurora terbawa angin ke laut. Kapal itu kembali dua tahun kemudian, namun memakan tiga orang tewas. Pondok itu kemudian ditutup, mengakhiri bab eksplorasi Antartika.

Perjalanan yang kurang diketahui orang-orang ini dilakukan setelah ekspedisi Robert Falcon Scott yang terkenal pada 1910-1913 ke Kutub Selatan. Ketika Scott dan krunya meninggal karena kelaparan saat perjalanan pulang, menurut Imaging-Resource.com.

Proses penemuan dari lebih dari 10 ribu objek dari pondok tersebut mencakup harta karun foto.

Klise-klise itu, beku dalam satu balok es, pada awalnya terlihat seperti sekadar “dompet tua berjamur,” kata Watson. Sekarang setelah dipulihkan, “Ini adalah penemuan yang langka,” katanya. “Penemuan itu memberikan lapisan sejarah baru dan intrik serta ketertarikan.”